Pemilihan pengurus DEMA Ma'had 'Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli Aceh Utara secara E-Voting

ACEH UTARA – Pemilihan Ketua Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA ), Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah di Aula Ma'had 'Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara berlangsung dengan sistem E-Voting. Selain untuk menghemat biaya, pemilu DEMA kekinian itu dinilai juga dapat menekan keributan antar Mahasantri, Senin (26/08/2019).

Demokrasi sistem E-Voting ini pertama kalinya diterapkan di perguruan tinggi itu. Sistem itu merupakan rumusan dari Kesepakatan seluruh Mahasantri yang Hadir. 

Koordinator Pemilihan Ketua Dewan Eksekutif Mahasantri (Kopkadem) Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah, Tgk.Kiamuddin, menjelaskan, langkah ini untuk menanamkan cara berdemokrasi dan pendidikan politik dalam civitas academia.

"Panitia tim mencoba menerapkan dan mengembangkan sistem pemilihan yang dapat mengurangi penggunaan kertas suara. Dengan kata lain,  biaya pemilihan akan menjadi ringan.  Mekanisme ini mulai kami tanam dan kenalkan di civitas academica dengan cara pemilu kekinian," jelasnya.

Dikatakan Tgk Kiamuddin, dalam pemilihan Ketua DEMA, Ma’had Aly Babussalam Al Hanafiyyah kali ini diikuti  lima orang kandidat mahasantri yakni; Tgk Muhammad Fadli, Tgk.Arif Munandar Syak, Tgk.Fataul Ihsan, Tgk. Kamaluzzamir dan Tgk.Zulkarnaini dengan total 110 suara pemilih mahasantri yang hadir.

Pemilihan dibuka pukul 17.00 WIB dengan tahapan sosialisasi sampai mekanisme pemungutan suara, tahap akhir penghitungan. Pemakaian pemilihan dengan sistem E-Voting berjalan lancar.

"Hasil rekap suara Kopkadem dimenangkan kandidat Tgk Muhammad Fadli  memperoleh 55 suara, disusul Tgk.Arif Munandar Syakya 32 suara , Fataul Ihsan mendapatkan 13 suara sedangkan untuk Tgk Kamaluzzamir 10 suara dan Tgk Zulkarnaini 10 suara," beber Tgk.Kia

Ketua (Mudir), Ma'had Aly Babussalam Al Hanafiyyah, Tgk.T. Zulkhairi Spd.i MA, mengapresiasi atas terlaksananya pembelajaran demokrasi kampus dengan menggunakan E-Voting. ¹"Ma’had Aly sebagai perguruan tinggi di bawah naungan pesantren harus mampu mencetak intelektual dengan kedalaman spiritual atas terlaksananya pemilihan ketua DEMA, semoga mampu berperan strategis untuk melahirkan dan memberikan pendidikan politik terhadap mahasantri  dalam berdemokrasi yang inovatif," tuturnya.