Pemimpin Teladan Yang Membangun Bangsa

Oleh  Faturrahman Santri Dayah Babussalam Al-Hanafyyah Matangkuli Di era globalisasi sekarang bangsa kita sangat membutuhkan seseo...

Oleh Faturrahman
Santri Dayah Babussalam Al-Hanafyyah Matangkuli

Di era globalisasi sekarang bangsa kita sangat membutuhkan seseorang pemimpin yang paham tentang bagaimana cara memimpin bangsa dan paham tentang agama. Pada masa sekarang peran santri sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa untuk menjadi lebih baik, karena santri memiliki kepribadian yang sangat berpengaruh dalam masalah sosial, politik dan agama. Banyak orang berharap diri mereka menjadi pemimpin, namun mereka sering kali tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka adalah pemimpin bagi diri mereka sendiri. Saat seorang anak menjadi ketua kelas ia adalah pemimpin. Guru SD adalah pemimpin bagi muridnya. Seorang tukang becakpun adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, apalagi ia mampu menghidupkan kebesaran jiwa di hati anak-anaknya. Hampir semua orang menjadi pemimpin dilingkungannya, meski hanya satu orang saja pengikutnya ia masih dikatakan sebagai pemimpin. Tidak ada kesadaran bahwa setiap orang adalah pemimpin, mengakibatkan orang tersebut tidak mau mengembangkan ilmu kepemimpinannya. Tidak ada istilah “orang biasa” karena di mata Allah swt. Manusia itu sama, semua manusia khalifahnya di muka bumi.

Menurut saya pemimpin itu ada lima tingkatan:
Pemimpin yang dicintai
Pemimpin yang dipercaya
Pemimpin pembimbing
Pemimpin yang berkepribadian
Pemimpin yang abadi

Tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan pada seberapa tinggi kepemimpinannya. Tingkat kepemimpinan juga menentukan seberapa besar dan seberapa jauh tingkat pengaruhnya. Begitu banyak pemimpin popular berkaliber dunia yang dilahirkan dimuka bumi ini, tetapi pengaruhnya hanya beberapa waktu saja, ia menghilang bagai di telan zaman. Sebut sajaWinston Churchill, Leonid Berznev, Jenderal Mc Arthur, Ronald Reagan, Kaisar Hirohito, Yosef Broz Tito atau Che Guevera, semuanya hanya tinggal kenangan. Pengaruhnya boleh dibilang hampir hilang atau bias dikatakan hanya sedikit yang tersisa. Tetapi, pemimpin-pemimpin besar yang diturunkan Allah seperti Nabi Daud, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad saw. Pengaruhnya terasa begitu kuat, hingga detik ini tak lekang di telan zaman, bahkan pengaruhnya semakin kuat, meski sudah tidak ada lagi di muka bumi ini, inilah yang disebut pemimpin abadi.

Michael Hart pada tahun 1978 membuat sebuah analisa tentang urutan dan daftar peringkat nama-nama orang yang paling berpengaruh di dunia. Ia mencari, mengklasifikasi serta memilih 100 orang penting yang telah memegan peranan dalam mengubah sejarah dunia, ia berpedapat “dari 100 orang tersebut kemudian dia susun urutannya menurut urutan kepentingan eksitensinya bagi dunia, mereka adalah sekelompok orang yang bertanggung jawa atas peristiwa besar”. Dari analisanya ia menjatuhkan urutan pertama pada Nabi Muhammad saw. Yang dalam sejarah berhasil meraih sukses luar biasa masalah dakwah Maupun pemerintahan tata negara.

Nabi Muhammad saw. Lahir pada 570M di Kota Mekkah, suatu tempat pada saat itu merupakan salah satu distrik terpencil jauh dari pusat perdagangan bahkan ilmu pengetahuan, tetapi berkat keimanan kepada Allah beliau mampu memimpin pasukan Arab yang kecil hingga sanggup melakukan perubahan dan menaklukkan yang paling menengangkan dalam sejarah manusia. Di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad dan para Sahabat yang mengantikan tampak kepemimpinan, yaitu Saidina Abu Bakar bin Khattab pada 177M. Pasukan Muslim telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik dari situ kemudian berbelok ke Utara, menyebrangi Selat Gilbrata dan menaklukkan kerajaan Visigotic di Spanyol.
Hanya dalam sekelumit abad pertempuran para muslim yang dijiwai oleh ucapan kemuliaan Nabi Muhammad mampu menghasilkan sebuah imperium yang wilayahnya membentang dari perbatasan India hingga pasir putih di tepi pantai Samudra Atlantik, sebuah imperium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dimanapun penaklukkan yang pernah dilakukan kaum muslimin selalu dilakukan dengan berbondong-bondong kepemelukan agama Islam.

Pemimpin yang Dicintai
Sejarah Nabi Muhammad yang membuat dakwahnya berkembang adalah keteladanan sang Nabi yang  begitu memukau, hak semua orang ditunaikan, pandangannya kepada orang yang lemah, terhadap yatim piatu, orang sengsara dan miskin, itulah sifat pemimpin yang kita idamkan saat ini. Jadi, kita bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka tetapi anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka.

Pemimpin yang Dipercaya
Di zaman sekarang ini banyak sekali pemimpin yang dirinya jujur tetapi lama-kelamaan ia jatuh dalam kemaksiatan seperti korupsi. Dalam hal ini kita dapat meneladani sikap Nabi Muhammad Al-Amin, beliau dalam semua perbuatan tingkah lakunya selalu dapat diandalkan. Pernah suatu saat ketika Utbah sedang berbicara dengan Nabi Muhammad tiba-tiba datang orang Qurasy seraya menawarkan harta, pangkat, bahkan kedudukan sebagai raja agar Muhammad berhenti menyiarkan Islam. Nabi Muhammad menjawab “kalaupun kalian meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, dengan maksud supaya aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan biar nanti Allah yang membuktikan kemenangan itu, ditanganku atau aku akan binasa karenanya,” kata Nabi Muhammad dengan tegas. Sesudah mendengar itu bukanlah laki-laki yang didorong oleh ambisi harta dan kerajaan. Melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan, yang mempertahankan sesuatu dengan cara baik, dengan kata-kata yang penuh mukjizat. Itulah contoh pemimpin yang bisa dipercaya ia tidak pernah tergoda oleh rayuan harta dan kedudukan.

Pemimpin Pembimbing
Pemimpin akan membimbing, mengarahkan cara kepada pengikutnya, ia memikul tanggung jawab paling besar dan harus menanggung resiko dari pemikiran dan tindakan orang lain akibat pengaruh yang ia tanamkan. Nabi Muhammad sering memberikan nasihat dan petunjuk serta contoh kepada sahabatnya untuk membimbing mereka guna mencapai kesuksesan dan kebahagiaan beliau telah menyampaikan nasihat berharga kepada sahabat dan keluarga maunpun kaum muslimin. hingga saat ini semua nasihat dan contoh prilaku Nabi Muhammad diabadikan dalam buku hadist, sampai sekarang ini prilakunya dapat menjadi suri teladan yang abadi walaupun beliau telah tiada 1440 tahun silam.

Pemimpin yang Berkepribadian
Pemimpin tidak akan berhasil memimpin orang lain apabila ia belum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus mampu menjelajahi dirinya sendiri. Mengenal secara dalam siapa diri yang sebenarnya sebelum ia memimpin keluar ia harus lebih dulu memimpin ke dalam. Pekerjaan yang paling berat adalah memimpin diri sendiri, yaitu memimpin diri melawan hawa nafsu.

Pemimpin abadi 
Banyak pemimpin yang sukses dan berhasil dengan gemilang ketika “leader” tersebut masih memimpin secara resmi, akan tetapi ketika sang leader mundur maka lembaga atau organisasi yang dipimpinnya langsung turun atau amruk. Contoh Michael Gorbachev yang turun  bersama Uni Soviet yang perkasa  menjadi pecahan yang berkeping-keping demikian juga Lee Lacoca yang hebat memimpin Chrysles tapi akhirnya perusahaan raksasa dunia yang dijual ke Daimler, dan masih banyak kisah-kisah sejenis yang mengambarkan bahwa mereka gagal mendeklarasikan lembaga dan organisasi
Akan tetapi, Nabi Muhammad saw. memiliki syarat sebagai pemimpin tingkatan lima ini, sebelum beliau meninggal dunia, Nabi Muhammad mempersiapkan Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Setelah Rasulullah meninggal, kepemimpinan tersebut kemudian pemerintahan dilanjutkan oleh mereka yang berhasil membawa Islam mencapai keemasan. Empat orang tersebut dikenal sebagai Khulafau Rasyidin, kekhaifahannya berkembang dari jazirah timur tengah hingga ke Asia Tengah, India, Pakistan, Afganistan, dan Afrika. Kemudian sesudah mereka wafat dilanjutkan oleh Bani Umayyah yang berkuasa hingga Andalusia di Eropa Selatan selatan dan dilanjutkan lagi oleh Bani Abbasiyah yang berpusat di Baghdad yang menjadi pusat budaya dan ilmu pengetahuan ketika Eropa  dalam masa kegelapan dan Amerika belum lagi ditemukan.

Simpulan
Nabi Muhammad merupakan contoh tauladan bagi pemimpin zaman sekarang, sekalipun Nabi Muhammad telah lama tiada. Apabila ingin membangun bangsa, sesungguhnya setiap pemimpin dapat beracuan kepada bagaimana Nabi Muhammad memimpin, secara adil dan bijaksana. Lima hal point utama yang dijabarkan di atas adalah pondasi pertama bagi tiap diri seorang pemimpin.

Not :
Penulis merupakan Santri di Dayah Babussalam Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara dab artikel ini sudah diperlombakan pada acara  peringati Hari Santri Nasional yang diselenggarakan oleh HATHAR

Related

Santri 2444057903641025092

Posting Komentar

emo-but-icon

Pendiri Dayah Babussalam

Pendiri Dayah Babussalam
Tgk. H. Hanafi (Abi Matangkeh)

Tgk H Sirajuddin, Pimpinan

Tgk H Sirajuddin, Pimpinan

Visi Misi Dayah Babussalam

Visi Misi Dayah Babussalam

Terbaru

Terpopuler

Comments

Meu Ulang Kitab

Meu Ulang Kitab
Meu Ulang Kitab

Pembukaan Lomba Pidato

item