Tgk Muhammad Shafwan, S.Pd.I, M.Pd
Tgk Muhammad Shafwan, S.Pd.I, M.Pd
Online
Assalamu'alaikum Wr. Wb. 👋
Ada yang bisa kami bantu saudaraku?

Air Mata dan Harapan

Air Mata dan Harapan Oleh: Hayatul Rahmi Mahasantri Ma'had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah, Matangkuli, Aceh Utara

Air Mata dan Harapan

  • Diposting oleh : CATATAN SANTRI
  • pada tanggal : November 15, 2023

 


Air Mata dan Harapan

Oleh: Hayatul Rahmi

Mahasantri Ma'had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah, Matangkuli, Aceh Utara

 

Problematika yang sering terjadi di dunia pesantren tentang air mata suka dan duka dan sebuah harapan di masa depan. Mungkin akan menjadi sebuah dilema yang sangat panjang bagi kita yang hendak memulai langkah untuk menuju kebun syurga Allah yang berada di dunia antara keindahan duniawi yang gemerlap dan kepahitan jalan dalam menuntut ilmu. Namun, mengingat sebuah petuah dari Imam Syafi'I, "Barang siapa yang tidak merasakan pahitnya mencari ilmu maka dia harus menelan hinanya kebodohan sepanjang masa."

Ditambah lagi, Nabi bersabda, "Tuntutlah ilmu walaupun antara kamu dan ilmu terpisah oleh lautan api."

            Sehingga terasa mantap jika menuntut ilmu dalam pesantren, terkadang banyak ocehan dari masyarakat luar tentang masa depan yang suram kelam dan tidak berpendidikan tinggi. Banyak juga hinaan dan cacian yang dilontarkan namun itu semua bukanlah sebuah halangan atau rintangan. Akan tetapi jadikanlah itu semua sebagai jembatan menuju kesuksesan dunia dan akhirat

Jika kita menjadikan itu semua sebagai rintangan maka putus asa segera menghampiri dan hasilnya kegagalan di segala sisi. Ibarat sebuah tiang kayu bengkok yang menopang balai rumah dan sebagainya. Banyak yang mengatakan dia miring, tidak sedap mata dipandang mata, ada pula yang mengatakan dia kuat tapi bengkok. Begini begitu dan banyak hal lain yang dikomentari orang banyak. Apakah itu menjadi masalah? Tentu tidak, bahkan dia berhasil menopang balai hingga bertahun-tahun hingga dia lapuk

Terkadang kita harus mampu menjadi tiang meskipun tiang bengkok Agar berhasil kelak dan harapan yang gemilang akan tercapai. Waled Sirajuddin Hanafi memberi sebuah nasehat  dan petuah bahwa, "Sebaik-baik tempat yaitu tempat mengajar dan belajar ilmu agama dan tiada kesuksesan tanpa usaha dan jerih payah.”

"Tajak bak dayah adak hana carong setidaknya sembahyang hana tinggai, ta turi ureng chik, ta turi gure, dan paleng penting ta turi Allah."

Banyak masyarakat mengatakan tentang kepahitan dunia perantauan. Kepahitan dunia perkuliahan namun tidak sebanding dengan kepahitan dunia pesantren. Akan tetapi jadikanlah kepahitan itu sebagai jembatan menuju kesuksesan. Di zaman yang serba canggih dan modern dimana dari anak paling kecil hingga paling tua sudah diperbudak oleh alat yang serba canggih serba bisa serba cepat yaitu android, serta pergaulan rusak dengan sekejap mata. Sehingga pesantrenlah satu-satunya tempat yang tepat dalam mendidik mental adab dan akhlak anak.



Banyak problem yang terjadi di zaman ini yang akan sangat menguras pikiran dalam mengatasinya. Namun, pesantren satu-satunya alasan. Dimana orang tua, masyarakat sekeliling merasa tenang, aman dari berbagai problem yang diakibatkan oleh anak muda mudi di zaman ini. Bahkan di tengah-tengah maraknya penyakit covid19 atau sering disebut dengan Corona. Banyak sekolah-sekolah atau lembaga lembaga lainnya ditutup buka sehingga anak-anak tidak bisa belajar dengan baik dan cermat. berakibat dangkalnya pendidikan agama maupun sosialisasi yang berujung dangkal aqidah. Maka kehadiran pesantren menjadi solusi atas permasalahan di atas karena pesanten tidak ditutup walaupun saat pandemi seperti ini dan tentunya mentaati prokes (protokol kesehatan) sesuai anjuran dokter dan ahli kesehatan.

Dari berbagai perkara kepahitan dan berbagai hal lainnya. Dapat disimpulkan bahwa apapun yang terjadi apa itu suka, duka, ekonomi yang pas-pasan, permasalahan, apapun itu tetaplah fokus, fokus dan fokus dalam belajar menuntut ilmu Allah. Dan harapan tidak akan sia-sia, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Seperti sabda Nabi, “Man jadda wajada” artinya : “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya”.

Berbagi

1 komentar

  1. pdf.babussalam@gmail.com
    pdf.babussalam@gmail.com 14 Januari 2025 pukul 17.06
    Sangat menarik